kalamhidup.com – Natal adalah momen yang penuh dengan kehangatan dan kedamaian. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika Natal juga diisi dengan berbagai ekspresi syukur dan berkumandangnya lagu-lagu rohani yang bertemakan Natal: membuat suasana semakin khidmat.
Berbicara tentang lagu-lagu Natal, salah satu buku nyanyian yang di dalamnya juga memuat lagu-lagu Natal adalah buku Nyanyian Kemenangan Iman (buku itu berisikan berbagai lagu dari beragam pencipta dan komposer terkenal di dunia).
Nah, di dalam tulisan ini, Sahabat akan diajak untuk menghayati keindahan lirik-lirik lagu itu dan menjelajahi pesan-pesan yang terdapat di dalamnya. Namun, tidak hanya itu, kisah dari pencipta lagu-lagu Natal itu juga diangkat sebagai penambah wawasan bagi Sahabat.
Selamat menyelami kekayaan makna Natal melalui keindahan lirik-liriknya dan kisah para penciptanya.
Bagian 1 – Lirik Lagu Rohani Beserta dengan Kisah Penulis dan Komposernya
1. Apa Bunyi Suara Itu – Hark! What Mean Those Holy Voice (NKI 37)
Lagu itu diciptakan oleh John Cawood pada 1819. Ia lahir pada 1775 dan dibesarkan di keluarga yang memiliki usaha peternakan kecil. Ia tumbuh dengan mendapat pendidikan yang terbatas. Walaupun demikian, ia mampu memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengasah dirinya sendiri. Oleh sebab itu, pada 1801, ia berhasil meraih gelar B.A. dan pada 1807 meraih gelar M.A dari St. Edmund Hall, Oxford. Sebelum meninggal pada 1852, Cawood telah menulis kurang lebih tiga belas himne.
Versi Tune yang dipakai pada NKI 37 ini disebut RATHBUN yang di tulis tahun 1949. Komposer dari RATHBUN ini adalah seorang pedagang wol bernama Ithamar D. Conkey. Walaupun berprofesi sebagai pedagang yang sibuk, ia tidak lupa melayani sebagai organis di Central Baptist Church, Norwegia. Kemudian, ia pindah ke Kota New York dan melayani sebagai pemain bas solo di Calvary Episcopal church dan Grace Church. Dengan keahlian sebagai seorang musisi, ia kemudian dipercaya menjadi seorang choir director di Gereja Madison Avenue Baptist.
Apa Bunyi Suara Itu
Bait 1
Apa bunyi suara itu
Dari langit datangnya
Isi surga yang berlagu
Haleluyah di dunia.
Bait 2
Heranlah cerita ini
Yang dis’rukan malaikat
hosana di tempat tinggi
Dalam dunia pun s’lamat.
Bait 3
Atas bumi kasih Allah
Dan sejaht’ra yang kekal
Keampunan dan anug’rah
Bagi orang yang sesat.
Bait 4
Almasih yang Mahatinggi
Anak Allah yang mulia
Nabi, imam, raja kami
Jelma jadi manusia.
Bait 5
S’kalian bangsa puji Dia
Sembah sujud dan nyanyi
Dalam dunia dan di surga
Pada Allah b’ri puji.
2. Dengarlah Malaikat Nyanyi – Hark, the Herald Angels Sing (NKI 43)
Charles Wesley menciptakan lagu itu pada 1739. Ia adalah putra dari Samuel Wesley, keluarga penulis himne terbaik sepanjang masa. Ia lahir pada 18 Desember 1707. Ia menempuh pendidikan di Westminster School, kemudian lulus dari Christ Church, Oxford, dengan gelar M.A. pada 1735. Selanjutnya, ia melayani sebagai misionaris bersama dengan saudaranya. Sebelum meninggal pada 29 maret 1788, hidupnya dipenuhi dengan melayani sebagai pemberita Injil bersama dengan saudaranya dan membuat karya himne, yang diperkirakan mencapai lima ribu himne.
Komposer untuk lagu itu bernama lengkap Felix Mendelssohn-Bartholdy. Ia adalah anak seorang bankir yang bernama Abraham Mendelssohn dan cucu dari filsuf Moses Mendelssohn. Hal unik dari Felix ialah bahwa nama Bartholdy itu ternyata adalah nama baptis yang diambil dari nama perkebunan yang dimiliki pamannya.Semua keluarga Mendelssohn mendapatkan pendidikan musik yang sempurna, tak terkecuali Felix. Pertunjukan pertamanya digelar pada usia 8 tahun! J.S. Bach sanagat memengaruhi musikalisasi Felix. Bahkan, pada 1829, Felix yang berusia 20 tahun, menghelat pertunjukan pertama sejak kematian Bach untuk memperkenalkan kembali Bach pada dunia.
Felix adalah pendiri Conservatory of Music di Lepzig. Ia meninggalkan harta karun musik berupa karya organ dan piano, overture dan musik insidental, oratorio (termasuk St. Paul atau Elijah), berbagai karya untuk paduan suara, serta simfoni yang luar biasa. Itulah harta yang ditinggalkannya sebelum meninggal pada 1847.
Dengarlah Malaikat NyanyiBait 1
Dengarlah malak menyanyi mulia bagi raja
Dib’ri s’lamat atas bumi Anak Allah lahirlah
S’kalian bangsa baik bersuka ikut nyanyian di surga
Yesus Anak arrahim jadinya di Baitlahim.
Dengarlah malak nyanyi
Mulia bagi Almasih.
Bait 2
Isi surga sen’tiasa bersembah di had’rat-Nya
S’karang Yesus t’lah menjelma Allah jadi manusia
Raja ini b’ri sentosa mengampuni yang berdosa
Allah beserta kita nama-Nya Immanuel.
Bait 3
Raja s’lamat yang besar matahari yang benar
Sudah terbit dan memb’ri t’rang serta hidup yang senang
Kar’na kita ditanggalkan semua kemuliaan
Allah turun ke dunia memb’ri s’lamat manusia.
3. Hai Malaikat dari Surga – Angel, from the Realms of Glory (NKI 39)
James Montgomery menciptakan lagu “Hai Malaikat dari Surga” pada 1816. James lahir pada 1771 di sebuah kota bernama Irvine, Skotlandia. Orang tuanya, yang seorang Moravian, meninggal ketika sedang menjalankan misi di West Indies, yaitu ketika ia masih di sekolah asrama. Kehidupannya dipenuhi dengan ideologi agama dan gairah misi yang kuat. Bahkan, ia sempat dipenjara beberapa kali ketika menyuarakan kritikan melalui karyanya, baik syair lagu maupun tulisan. Ia menciptakan banyak himne yang kualitasnya dinilai oleh para kritikus setara dengan karya-karya Isaac Watts dan Charles Wesley.
Henry Thomas Smart, yang menggubah lagu itu, lahir di Marylebone, London, pada 1879. Ia meninggal di London pada 1813, tepatnya di Hampstead. Ia adalah seorang yang berbakat sebagai komposer musik gereja. Pada awalnya ia meniti karier di bidang hukum, tetapi ditinggalkannya untuk menjadi seorang musisi walaupun, secara porsi, ia lebih banyak belajar secara otodidak. Pada usia 52 tahun ia mengalami kebutaan total. Namun, hal itu tidak menyurutkannya untuk terus bermain organ. Berbekal pengalaman dan ingatan yang hebat, ia tetap berkarya hingga akhir hayatnya.
Hai Malaikat dari Surga
Bait 1
Hai malaikat dari surga
B’rilah dunia semesta
B’rita kejadian baru
Kristus lahir di dunia.
Sudah lahir Kristus raja
Mari sujud menyembah.
Bait 2
Hai gembala yang di padang
Yang menjaga dombamu
Allah beserta manusia
Lihat cah’ya Tuhanmu.
Bait 3
Hai majusi dari timur
Renunganmu biarkanlah
Carilah harapan dunia
Ikut sinar bintang-Nya.
Bait 4
Hai yang saleh dalam dunia
Yang berharap dan resah
Lihat, Tuhan dari surga
Nampak dalam bait-Nya.
Bait 5
Langit bumi mari ikut
Puji Tuhan semesta
Bapa, Anak, dan Roh Kudus
Juga Allah yang Esa.
Simpulan
Kiranya lagu-lagu Natal dan para musisi dari berbagai latar belakang kehidupan yang kami sajikan pada bagian pertama ini dapat menambah penghayatan Sahabat terhadap nyanyian tersebut. Satu hal yang penting, di balik apa yang diciptakan oleh mereka itu sebenarnya ada Allah yang turut bekerja luar biasa di dalam kehidupan mereka.
Sampai jumpa di bagian kedua.
sumber:
Chrisna Bagus