Kalam Hidup – Kehidupan Kristen merupakan perjalanan rohani yang memerlukan dedikasi, pengertian mendalam terhadap Firman Tuhan, serta keberanian dalam menghadapi tantangan (baca 2 Ptr. 1:2–15). Mengarungi perjalanan kehidupan dengan damai ditemani kebijaksanaan adalah sebuah keniscayaan. Pada saat Tuhan Yesus berada di dalam perahu yang diterjang oleh angin ribut yang mengelora, dihantam oleh gelombang tinggi, serta dikelilingi oleh orang-orang yang panik, Ia bisa tidur dengan tenang dan damai. Hal itu membuat seluruh murid heran. Apa rahasianya? Apakah kita juga bisa tenang dan damai seperti itu? Tentu bisa! Yesus adalah manusia seutuhnya. Jika Yesus dapat, kita juga dapat.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. – Yohanes 14:12
Iman percaya kepada Allah adalah kunci dari ketenangan Yesus ketika menghadapi badai. Dalam hal itu, kepercayaan kepada Allah adalah hal dinamis yang terus bertumbuh ke arah kedewasaan rohani. Untuk itu, ada tiga bagian yang dapat kita asah untuk terus bertumbuh: membangun iman, menambah pengetahuan, dan menjadi problem solver. Hal-hal itu dapat menolong kita untuk mencapai keadaan damai walaupun di sekeliling kita penuh dengan tantangan. Perlu diingat bahwa dengan bermula dari bimbingan firman Tuhan, kita bisa menemukan kedamaian dan kebijaksanaan dalam hidup (Kis. 10:36, Ams. 2:5).
Membangun Iman
Firman Tuhan menjadi landasan teguh bagi umat Kristen dalam membangun iman. Sebagai follower Kristus, kita dipanggil untuk memahami dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam firman Allah. Rasul Paulus menuliskan dalam Roma 10:17, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu kita membangun iman kita.
Mendalami Firman-Nya
Meneliti, merenungkan, dan mempelajari ayat-ayat Firman Tuhan secara teratur adalah kunci untuk memahami kehendak-Nya. Dengan demikian, kita akan semakin mengenal Allah dan tumbuh menjadi lebih kuat. Daniel 11:32b menyatakan “… tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat …”. Melalui penelitian Alkitab yang teliti dan disertai doa yang tekun, kita dapat memperdalam hubungan kita dengan Tuhan.
Hal itu seperti kita membaca buku panduan sebuah perangkat elektronik yang kita beli. Jika hanya dibaca secara sepintas, kita tidak akan paham bagaimana cara memasang atau mengoprasikan secara benar perangkat elektronik yang kita beli. Meneliti firman Allah membantu kita memahami diri sendiri, bahkan memperbaiki sesuatu yang tidak benar. (2 Tim. 3:16–17).
Ngomong dengan Tuhan
Doa adalah saluran langsung yang menghubungkan kita dengan Bapa kita. Bicara dengan Allah Bapa dalam doa ialah hak istimewa anak-anak-Nya. Dalam berbagai keadaan kita dapat ngomong dengan Allah melalui doa. Surat Filipi 4:6, mengingatkan kita untuk “jangan kuatir tentang apapun, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”. Melalui doa yang penuh keyakinan, kita bisa mencurahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan dan mencari bimbingan-Nya dalam setiap aspek kehidupan.
Kesaksian dan Persekutuan
Saling berbagi pengalaman iman dapat memperkuat iman kita. Persekutuan membuat kita bertumbuh. Dalam Kisah Para Rasul 2:42, kita diberitahu bahwa orang-orang percaya “bertekun dalam ajaran rasul-rasul, dalam persekutuan, dalam makan bersama, dan dalam doa”. Persekutuan dengan sesama umat Kristus dan berbagi kesaksian dapat membangun iman kita secara bersama-sama.
Menambah Pengetahuan
“Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang” – 2 Petrus 1:5–7
Untuk bertumbuh dalam iman, penting bagi kita untuk terus meningkatkan pengetahuan. Artinya, kita jangan berhenti belajar. Dalam era informasi modern, ada banyak sumber daya yang tersedia untuk memperluas pemahaman kita tentang pengetahuan umum dan juga tentang kekristenan. Dalam hal menambah pengetahuan, berikut adalah beberapa caranya.
Membaca Buku
Buku ialah jendela dunia. Walaupun pepatah lama, itu masih relevan hingga saat ini. Dalam memilih buku, kita harus selektif, terutama untuk buku rohani Kristen. Pilihlah secara cermat, carilah penerbit yang terjamin kualitasnya atau juga bisa dari penulis yang Anda percayai. Hal itu agar kita terhindar dari miss informasi dari apa yang kita baca.
Ada juga kategori buku yang dapat menjadi referensi bagi kita menggali pengetahuan Kristen. Teologi, kisah-kisah inspiratif, atau tafsiran Alkitab dapat membantu memperdalam pemahaman kita tentang iman Kristen.
Mengikuti Seminar
Peningkatan pengetahuan akan kekristenan dapat juga dilakukan melalui seminar Kristen. Tentunya kita perlu mencari seminar yang berkualitas. Dari sana kita dapat lebih efektif belajar banyak hal: tentang doktrin-doktrin kekristenan dan penerapan iman dalam kehidupan sehari-hari. Namun, perlu diingat, kita jangan mengikuti hal itu semata-mata hanya untuk memuaskan keingingan kita. Hal demikian tentu tidak disenangi Allah.
Surfing di Media Digital
Dunia digital menyediakan akses tak terbatas ke berbagai sumber daya Kristen. Website, podcast, dan kanal YouTube Kristen yang terpercaya banyak menawarkan pelajaran rohani, khotbah, diskusi panel, dan materi pemelajaran yang dapat membantu kita untuk bertumbuh dalam pengetahuan dan iman.
Problem Solver
Setiap umat Kristen pasti pernah menghadapi tantangan dan kesulitan dalam perjalanan iman mereka. Namun, janganlah khawatir, tetapi percayalah kepada Allah. Setelah Yesus menenangkan badai, secara tegas Ia menyatakan bahwa kita seharusnya tidak perlu khawatir, tetapi tetap teguh percaya walaupun berada dalam badai kesulitan. Di sana Tuhan Yesus menjadi jawaban. Dialah Problem Solver kita.
Oleh sebab itu, kita pun hendaknya memiliki keberanian untuk menghadapi tantangan. Bahkan, kita dapat meminta hikmat Allah agar menjadikan kita sebagai problem solver –bukan problem maker atau trouble maker. Bukankah Tuhan beserta dengan kita senantiasa (imanuel)?
Dalam menghadapi tantangan, langkah pertama ialah berdoa, menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan. Kemudian, arahkanlah iman dan landasan pemikiran kita pada kebenaran firman Tuhan. Dalam hal itu, jangan melibatkan ego atau emosi kita dalam memecahkan sebuah permasalahan. Kita pun harus berkepala dingin.
Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin. – Amsal 17:27
Firman Allah merupakan sumber hikmat bagi orang percaya. Berikut adalah firman Allah yang dapat menjadi landasan iman dan pikiran untuk menghadapi beberapa situasi.
Keyakinan dalam Penantian
Dalam masa-masa penantian atau ujian, kita mungkin merasa putus asa atau kehilangan harapan. Namun, dalam Yesaya 40:31, Tuhan menjanjikan bahwa “mereka yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru”. Melalui doa, pengharapan, dan kepercayaan yang teguh kepada Tuhan, kita dapat menemukan ketenangan dan kekuatan dalam penantian kita.
Kesembuhan dan Pengampunan
Semua orang pernah berbuat dosa dan mengalami penderitaan. Namun, dalam 1 Yohanes 1:9, Tuhan berjanji untuk mengampuni kita jika kita dengan tulus bertobat. Dalam situasi yang sulit, kita pun diingatkan untuk mencari kesembuhan dan pengampunan-Nya melalui doa, belas kasihan, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya.
Ketakutan dan Kekhawatiran
Dalam Filipi 4:6–7, kita diajak untuk “tidak kuatir tentang apapun, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”. Tuhan berjanji untuk memberikan ketenangan yang melampaui segala akal kepada kita. Dengan memercayakan kekhawatiran kita kepada Tuhan melalui doa dan mengandalkan-Nya sepenuhnya, kita dapat mengatasi ketakutan dan kekhawatiran yang menghantui kita.
Simpulan
Dengan mengeksplorasi dan memahami firman Tuhan, sebenarnya kita sedang menambahkan kekuatan bagi iman kita. Dalam upaya mencari pengetahuan, kita pun sedang memperdalam pemahaman kita tentang kekristenan dan meningkatkan kualitas hidup rohani kita. Pada akhirnya, kita dapat menemukan solusi dan ketenangan dalam janji-janji Tuhan itu.
Oleh sebab itu, teruslah bertumbuh dengan belajar dan melakukan firman Tuhan. Selanjutnya, teruslah memberi dampak yang baik di mana pun kita di tempatkan, melalui hikmat dan pengetahuan yang dikaruniakan Allah. Tujuannya ialah agar nama Allah Bapa dipermuliakan melalui hidup kita.
CBP