APA ITU KEPEMIMPINAN
Kalamhdiup – Tema kali ini berkaitan dengan pemimpin dan secara khusus membahas kepemimpinan. Kepemimpinan (leadership) secara umum didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk memengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengawasi orang lain untuk menyelesaikan tugas yang telah direncanakan guna mencapai tujuan tertentu. Definisi ini mengacuh pada satu prinsip bahwa seseorang hanya dapat memimpin orang lain sejauh ia dapat memegaruhi mereka (Sumber: https://smartpresence.id/blog/pekerjaan/pentingnya-leadership). Fakta tentang pentingnya pengaruh, secara implisit didukung oleh banyak tokoh yang memiliki pengaruh besar, antara lain: Lord Montgomery, dia menyebut kepemimpinan sebagai kemampuan dan kehendak untuk mengerahkan laki-laki serta perempuan untuk satu tujuan bersama serta karakter yang menimbulkan kepercayaan. Atau, John R. Mott seorang pemimpin kaliber dunia di kalangan mahasiswa, beliau menyatakan bahwa seorang pemimpin adalah orang yang mengenal jalan, yang dapat terus maju dan dapat menarik orang lain mengikutinya. Sementara Li Hung Chang, seorang pemimpin Tiongkok terkemuka mengatakan bahwa seorang pemimpin adalah orang yang mampu menggolongkan tiga macam manusia di dunia ini yaitu: mereka yang dapat digerakkan, mereka yang tidak dapat digerakkan, dan mereka yang dapat menggerakkan orang lain (J. Oswalt Sanders, Bandung: Kalam Hidup, Kepemimpinan Rohani, 2017:15). Semua pandangan di atas memiliki kesamaan pesan bahwa figur pemimpin adalah sosok kunci yang memengaruhi dan menentukan maju mundur atau berhasil tidaknya sebuah organisasi, komunitas, ataupun lembaga. Ini artinya kehadiran seorang pemimpin mutlak dibutuhkan dalam arena apapun, karena di tangan pemimpinlah keputusan-keputusan strategis diambil, termasuk merancang dan membangun tim kerja yang solid demi tujuan akhir yakni tercapainya hasil yang optimal.
PEMIMPIN ROHANI PENTING DAN DIBUTUHKAN
Pembangunan di negeri tercinta Indonesia saat ini sedang giat-giatnya dilaksanakan. Ini tentu memerlukan pemimpin-pemimpin yang cakap di berbagai bidang termasuk bidang kerohanian. Pemimpin rohani memang dibutuhkan karena kehadirannya sangat penting dalam lingkup komunitas kehidupan Kristen. Apa syarat atau kriteria pemimpin rohani yang dibutuhkan? Jika diurutkan tentu banyak elemennya, tetapi minimal setidaknya memenuhi tiga kriteria: berwibawa, rohani, dan rela berkorban. Berwibawa, karena semua orang senang dipimpin oleh seseorang yang tahu ke mana ia pergi dan mampu membangkitkan kepercayaan. Orang-orang yang dipimpin akan menurut hampir tanpa bertanya kepada pemimpin yang membuktikan dirinya bijaksana dan kuat, yang setia pada apa yang diyakininya. Rohani, karena kepemimpinan yang tidak rohani yaitu kepemimpinan yang bersifat alami, meskipun kelihatan begitu menarik dan cakap, tidak akan menghasilkan apa-apa serta potensial menyebabkan kebobrokan moral dan rohani. Rela berkorban, karena mengikuti pola hidup Kristus yang telah memberikan diri-Nya menjadi korban penebusan bagi seluruh dunia ini. Sebagai pemimpin, Kristus telah meberikan satu teladan supaya kita mengikuti jejak-jejak-Nya (J. Oswalt Sanders, Bandung: Kalam Hidup, Kepemimpinan Rohani, 2017:11). Kehadiran pemimpin rohani yang kuat pasti membuat gereja berkembang pesat baik kualitas maupun kuantitas. Dengan begitu, gereja sebagai organisme akan mampu mengemban tugas dan tanggung jawabnya sebagai garam dan terang bagi dunia ini.
KEPEMIMPINAN ROHANI & KEPEMIMPINAN ALAMI
Harus diakui kepemimpinan rohani bukanlah konsep kepemimpinan yang berdiri sendiri, tetapi sesungguhnya merupakan perpaduan atau campuran dari kepemimpinan alami dan rohani. Baik sifat alami maupun rohani, keduanya tidak lain merupakan pemberian dari Allah sumber segala hikmat. Kedua unsur kepemimpinan tersebut memang memiliki dasar pijak yang berbeda. Seorang pemimpin alami pasti menggunakan pengaruh kepribadiannya untuk menarik orang datang kepadanya. Sementara seorang pemimpin rohani, ia tidak saja berpijak pada kekuatan kepribadiannya, tetapi ia juga diterangi oleh kuasa Roh Kudus yang membuatnya menjadi figur yang menarik dan disukai. Sebagai komponen kepemimpinan, sifat-sifat alami dan rohani idealnya dipadukan agar mencapai efektifitas tertinggi manakala digunakan untuk hormat dan kemuliaan Allah. Namun patut diingat bahwa pengaruh kepemimpinan rohani hanya akan terjadi jika Roh Allah bekerja di dalam dan melalui seorang pemimpin. Itulah sebabnya untuk menjadi pemimpin rohani yang kompeten tidaklah mudah, karena ia dituntut untuk selalu selaras dan konsisten berpegang pada kebenaran dan tidak bergeser sedikitpun dari prinsip-prinsip firman Tuhan. Maka, demi konsistensi dan peningkatan mutu, seorang pemimpin rohani wajib berserah kepada pimpinan Roh Kudus dan mengevaluasi diri secara berkala. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah praktik kepemimpinannya sunggguh-sungguh mencerminkan pola kepemimpinan rohani yang alkitabiah ataukah tendensinya sudah mengarah kepada pola kepemimpinan alami. Tabel berikut menunjukkan komparasi kepemimpinan alami dan rohani yang bisa dijadikan alat ukur untuk melihat ke arah mana condongnya praktik hidup seorang pemimpin.
Tabel perbedaan pemimpin alami dan rohani
Alami |
Rohani |
· Percaya kepada diri sendiri
· Mengambil keputusan sendiri · Ambisius · Mengikuti cara sendiri · Suka menyuruh orang lain · Didorong pertimbangan pribadi · Berdiri sendiri |
· Percaya pada Allah & mengenhal-Nya
· Berusaha mencari kehendak Allah · Tidak menonjolkan diri · Mencari & mengikuti cara Allah · Suka mmenaati perintah Allah · Didorong oleh kasih kepada Allah & manusia · Bergantung kepada Allah |
Sumber: Kepemimpinan Rohani, hlm.18.
Komparasi dalam tabel di atas dapat menolong seseorang untuk menjadi pemimpin rohani yang kompeten. Caranya adalah mengevaluasi diri dengan melihat kecenderungan praktik kepemimpinan yang dominan dipraktikkannya. Intinya, seorang pemimpin rohani yang kompeten adalah dia yang mampu “menundukkan” dominasi sifat-sifat alami untuk dikendalikan oleh sifat-sifat rohani. Atau dengan kata lain, kedua sifat tersebut harus dipadukan dengan menempatkan atau memosisikan sifat rohani sebagai patokannya. Hal ini penting karena hanya Roh Kudus (pengarah sifat rohani) yang dapat melimpahkan berbagai kemampuan (karunia) rohani yang memperbesar potensi seseorang untuk menjadi pemimpin rohani yang alkitabiah. Pada akhirnya, konsistensi hidup seorang pemimpin rohani haruslah diselaraskan pada figur Kristus sebagai cermin pemimpin rohani yang otentik. Itulah sebabnya, setiap orang percaya hendaknya senantiasa berdoa agar ciri-ciri dan teladan kepemimpinan Yesus dapat menjadi bagian dari kepribadiannya sehingga ia bisa menampakkan pengaruh sebagai pemimpin rohani di lingkup mana pun.
REFERNSI MEMADAI TENTANG KEPEMIMPINAN ROHANI

Penerbit Kalam Hidup merupakan salah satu penerbit buku rohani “tertua” di Indonesia. Ribuan judul buku telah diterbitkan termasuk salah satunya, “Kepemimpinan Rohani” karangan: J. Oswalt Sanders. Buku klasik ini telah mengalami cetak ulang sebanyak 15 kali. Ini membuktikan bahwa buku ini menjadi referensi penting tentang kepemimpinan rohani. Di dalamnya disajikan berbagai prinsip kepemimpinan, baik di bidang rohani maupun di bidang duniawi dengan penjelasan praktis sesuai dengan pesan Alkitab dan juga pengalaman dari kehidupan para hamba Allah yang terkemuka. Nilai-nilai kepemimpinan alkitabiah yang universal menjadi fokus pembahasan. Karena itu buku ini cocok dibaca oleh para pemimpin awam yang ingin lebih mengasah sisi kerohanian mereka agar mengarah kepada kepemimpinan yang utuh dan sempurna. Sementara bagi para pemimpin yang sudah lebih dewasa di dalam Tuhan, buku ini dapat memperbaharui komitmen dan membangkitkan semangat kepemimpinan hamba seperti yang dicontohkan Kristus. Bacalah buku ini Anda pasti diberkati.
Yupiter Sepaya